Mitos dan Fakta Sex Pasca Persalinan

Sex paska melahirkan memang seringkali membuat pasutri menjadi bimbang. Banyak kekhawatiran yang biasanya melanda dan biasanya malu untuk ditanyakan kepada dokter maupun orang-orang terdekat. Akibatnya aktivitas bercinta jadi terganggu dan jika tidak ditangani dengan benar, bisa berbuntut panjang.

Bukan hanya kaum wanita saja yang punya kekhawatiran seperti itu yang menghambat untuk memulai kembali hubungan intim. Kaum suami pun bisa merasakan demikian. Apakah hubungan sex tidak akan menyakiti istri tercintanya, apakah masih seindah dulu ketika organ pribadi sang istri belum dijahit? Banyak pertanyaan berputar soal itu saja.

Wanita biasanya merasa takut berhubungan seksual karena meresa kondisi organ-reproduksinya belum pulih benar. Ditambah, kerena perubahan hormon yang mempengaruhi gairah seksual secara keseluruhan. Sedangkan pria mungkin enggan memulai kembali hubungan intim akibat kelelahan, karena iba, khawatir istrinya kesakitan, bisa juga merasa aneh karena kehadiran orang ketiga di kamar, takut bayi terbangun, dsb.

Alasan-alasan ini terus bermunculan dan memenuhi pikiran kebanyakan suami istri yang baru mendapatkan bayi. Akibatnya energi yang seharusnya disalurkan untuk berhubungan intim hilang seketika. Ritme hubungan suami istri pun jadi menurun. Padahal, berhubungan intim selain merupakan kebutuhan biologis punya banyak dampak positif bagi suami istri. Selain menambah keharmonisan, sejumlah penelitian menyebutkan bercinta dapat menurunkan tingkat stres hingga 60%, melancarkan sirkulasi darah, dan menambah awet muda.

Itu artinya, hubungan intim tetap perlu dipelihara bukan? Apalagi, alasan-alasan yang bermunculan umumnya dapat diatasi bila suami istri bersepakat. Bahkan, kebanyakan alasan yang muncul itu lebih berbau mitos daripada faktanya. Berikut ini beberapa fakta dan solusi mengenai sex pasca melahirkan:

1. Mitos: Hubungan Seks Merusak Episiotomi
Ketika periniem dijahit tentu ada ketakutan tersendiri jika harus berhubungan intim. Jangankan dimasuki suatu benda, untuk buang air kecil dan besar saja, rasanya perih dan harus hati-hati benar. Takut jika robek lagi.

Fakta dan Solusi
Hampir semua persalinan normal membutuhkan episiotomi atau jahitan di bagian organ intim. Terutama bila bayi yang lahir berbobot besar, atau ibu mengangkat pinggulnya saat mengejan. Tindakan episiotomi akan diperlukan untuk mengembalikan kondisi perinium atau Miss V pada wanita. Biasanya jahitan akan mengering dalam waktu 7 hari dan dalam waktu 40 hari sudah pulih benar, dan rasa sakit akan hilang seiring dengan mengeringnya jahitan.

Namun, rasa takut untuk memulai berhubungan intim sangat wajar. Apalagi untuk pertama kalinya. Tapi Anda dapat mengatasinya dengan melakukan foreplay, pemanasan, yang lebih panjang. Cara ini dapat memudahkan timbulnya cairan dalam Miss V sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit. Bila masih terasa sulit Anda dapat menggunakan pelumas atau cairan khusus yang tersedia di apotik. Lebih baik gunakan cairan yang berbahan dasar air.

2. Mitos: Miss V Melebar
Bayi sebesar 3 kg keluar dari liang Miss V, tentu membuat "properti" sang istri melebar, dan hubungan intim pasti tak nikmat lagi.

Fakta dan Solusi
Semua wanita yang melahirkan melalui Miss V, apalagi mendapatkan episiotomi, tentu lubang Miss V lebih longgar dari sebelumnya. Namun, ini bisa dipulihkan. Dengan berjalannya waktu, miss V yang pada dasarnya elastis akan kembali ke ukuran semula dan mengencang kembali. Apalagi, jika dibantu latihan kegel.

Meskipun ada kasus ibu yang mengalami pelebaran Miss V tidak normal selepas persalinan. Tapi ini bisa diatasi dengan bantuan dokter. Misal, dengan melakukan operasi pada "properti" sang ibu.

3. Mitos: 'Milik' Istriku sudah Rusak
"Properti" istri pasti rusak akibat menjadi jalan keluar bayi sebesar 3 kilogram! 'Daerah intim' yang selama ini dimaksudkan untuk bercinta kini menjadi alat tujuan praktis.

Jika ayah ikut menyaksikan proses persalinan mungkin saja terjadi sesuatu dalam alam fikirnya yang menghambat respon seksual. Ini karena respon seksual manusia sangat peka dan lembut. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan ini akan hilang. Para ayah akan kembali menyadari, Miss V memiliki dua fungsi yang sama penting dan ajaib, yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan sesungguhnya berkaitan. Yakni, sebagai alat reproduksi yang berlangsung sejenak saja sampai kelahiran bayi, dan sebagai sumber kenikmatan yang akan berlangsung seumur hidup.

Fakta: Saat ini peranan istrilah yang dibutuhkan. Anda perlu meyakinkan suami bahwa semuanya normal dan baik. Mungkin Anda berdua perlu mengembalikan kenangan saat belum punya momongan atau saat yang paling romantis, misalnya jalan berdua, nonton atau makan di hotel, sekaligus "check in" boleh juga, lho. Dengan begitu, gairah akan lebih besar daripada memikirkan fungsi dan peranan "aset" pribadi Anda.

4. Mitos: Pasca Melahirkan Istri Tak Seksi Lagi!
Habis melahirkan, tubuh melar, wajah tembam, dan sibuk ngurus bayi. Berdandan tak sempat lagi, aah.. para istri sungguh tak seksi lagi.

Fakta dan Solusi:
Kehamilan selalu disertai dengan kenaikan berat badan. Bobot tubuh ibu akan bertambah dan itu berarti bentuk tubuh berbeda sebelum kehamilan. Tapi pasca bersalin bobot tubuh ibu akan berkurang meskipun tidak langsung kembali normal. Meski demikian, keinginan untuk berhubungan intim tidak selalu berhubungan dengan fisik. Bercinta adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi.

Selain itu Banyak cara untuk menyembunyikan kegemukan. Bila Anda hendak bercinta sebaiknya gunakan baju yang lebih longgar tapi pendek. Urai rambut untuk menutupi bagian bahu. Gaya ini bisa menutupi kegemukan. Ambilah posisi terlentang saat berhubungan intim sehingga perut yang besar tampak lebih rata.

5. Mitos: Tangisan Bayi Menurunkan Semangat Bercinta
Libido turun begitu bayi menangis. Apalagi pasangan cepat-cepat mengambil buah hatinya dan melupakan Anda, menyebalkan!

Fakta dan solusi:
Benar, tangisan bayi memang bisa menurunkan gairah bercinta. Sebagai orang tua mungkin Anda lebih berfikir untuk menengok bayi yang menangis daripada meneruskan berhubungan intim. Tapi sebenarnya, Anda masih bisa 'merawat' gairah yang sedikit terganggu.

Sebaiknya, sebelum bercinta susui dulu buah hati, tidurkan dengan hati-hati dan mintalah pengasuh menjaganya selama Anda berduaan dengan suami. Bila mood terlanjur turun, putar saja lagu-lagu romnatis atau film yang dapat membangkitkan hasrat berdua. Jangan malu untuk lebih aktif.


Sumber: Berbagai Sumber

Related Posts by Tags



No comments:

Post a Comment